Kesalahan desain Lab Bahasa Multimedia
Lab bahasa multimedia adalah model lab bahasa terbaru yang dikenalkan pada era tahun 2000-an. Mengusung namanya sebagai lab bahasa multimedia, ini adalah jenis lab bahasa yang telah menggunakan software untuk mengontrol semua aktivitas pembelajaran bahasa, materi pembelajaran dan fungsi-fungsi lainnya dalam sebuah software yang terintegrasi antara guru dengan siswa. Karena menggunakan software, maka sudah tidak diperlukan lagi master control dan student panel dalam bentuk hardware seperti pada lab bahasa jenis manual dan digital.
3 tahun belakangan ini, makin marak penggunaan lab bahasa tipe multimedia ini. Karena selain bisa digunakan untuk fungsi lab bahasa, tentunya juga bisa digunakan untuk lab komputer pada umumnya.
Namun demikian, ada banyak spesifikasi lab bahasa model multimedia yang salah kaprah. Kami banyak sekali menerima permintaan untuk pengadaan model lab bahasa multimedia yang salah konsep baik dari panitia tender pembuat spesifikasi lab bahasa, sekolah yang mau melakukan pengadaan laboratorium bahasa, ataupun perusahaan rekanan yang akan mengajukan penawaran ke klien-nya.
Secara umum, kesalahan-kesalahan tersebut adalah :
1. Masih terdapat item pengadaan master control dan student panel dalam bentuk hardware.
Kami banyak menjumpai spesifikasi laboratorium bahasa multimedia dengan spesifikasi komputer dan audio panel sekaligus. INi adalah spesifikasi yang keliru dan terlalu banyak membuang anggaran anda. Spesifikasi yang benar seharusnya adalah hanya memakai PC saja baik pada master/guru maupun pada seluruh siswa, fungsi komunikasi dilakukan dengan menjalankan software yang telah terintegrasi dalam jaringan LAN.
Spesifikasi yang keliru seperti diatas (PC + audio panel pada siswa) biasanya dikerjakan oleh produsen lab bahasa yang belum memiliki software untuk lab bahasa multimedia, sehingga mereka membuat sebuah spesifikasi gabungan antara lab komputer dan lab bahasa dimana masing-masing alat tersebut mempunyai fungsi yang berdiri sendiri-sendiri
Spesifikasi yang keliru seperti ini, mempunyai sistem fungsi komunikasi lab bahasa dijalankan melalui auido panel, sedangkan komputer di siswa dijalankan untuk fungsi-fungsi tambahan pembelajaran bahasa saja.
Dalam spesifikasi lab bahasa multimedia yang benar, seharusnya baik fungsi komunikasi maupun fungsi tambahan untuk pembelajaran (materi, soal, database dan lain-lain) dijalankan 100% dalam sebuah software yang terintegrasi sehingga tidak diperlukan lagi audio panel di meja siswa. Karena bila hal itu dilakukan, pengadaan PC sekaligus audio panel adalah suatu pemborosan yng sekaligus tidak efisien.
2. Terdapat peralatan DVD Player + TV : untuk apa?
Untuk mendistribusikan video ke siswa, seharusnya cukup untuk menggunakan PC, dan tidak diperlukan lagi DVD player di dalam paket ini.Mengapa demikian? berikut ini alasannya :
- DVD player tidak diperlukan lagi karena baik guru maupun siswa telah menggunakan Komputer yang telah dilengkapi dengan DVDRom yang dapat digunakan untuk memutar media CD/DVD.
- Jika ada DVD Player, biasanya juga ditambahkan sebuah TV baik model CRT atau LCD/plasma. Fungsi ini jelas sangat tidak efisien dan membuang-buang anggaran untuk suatu hal yang tidak berguna. Mengapa demikian? karena pada fungsi software lab bahasa multimedia seharusnya sudah mendukung feature video distribution (seperti pada lab bahasa kami tipe WK02/03). Fungsi video distribution ini adalah untuk mendistribusikan atau memperlihatkan materi berbentuk video pada komputer guru ke semua monitor siswa secara simultan (tidak semua software lab bahasa multimedia bisa menjalankan fungsi ini).
- Jika pada spesifikasi lab bahasa yang anda pesan memang tidak ada feature video distribution pada software control, seharusnya DVD + TV juga tidak diperlukan karena bisa digantikan dengan fungsi LCD Projector.
2 hal diatas adalah beberapa konsep yang salah dalam pengadaan sebuah laboratorium multimedia atau biasa disebut juga sebagai laboratorium bahasa computerize. Masih ada banyak hal lain yang salah konsep untuk pengadaan sebuah lab bahasa multimediayang dapat membuat anggaran pengadaan menjadi bengkak dan tentunya tidak efisien. Dana yang akhirnya membengkak tersebut (karena salah konsep) daripada dibuang percuma untuk fungsi yang seharusnya sudah terintegrasi dalam lab bahasa multimedia, sebaiknya dapat digunakan untuk pengadaan tambahan peralatan multimedia semisal interactive whiteboard, interactive voting, educational recorder, software pembelajaran bahasa asing dan lain sebagainya.